Langsung ke konten utama

ISLAM DAN BERBAGAI DIMENSI YANG ADA DIDALAMNYA



AGAMA DAN DIMENSINYA
II. I  Pandangan Para Ilmuan Tentang Agama    
Sebelum lebih jauh kami bahas tentang agama islam perlu kami paparkan beberapa pendapat tentang pengertian agama terlebih dahulu yang dapat kami simpulkan secara sederhana
bahwasanya Agama dalam Arti teknis : Religion ( Bahasa inggris) , Religie ( bahasa Belanda), Din ( Bahasa Arab), Agama( Bahasa Indonesia) Adalah ,
         Baik Religion ( Bahasa inggris) dan Religie ( bahasa Belanda) kedua – duanya berasal dari bahasa induk tersebut yaitu Bahasa latin : relegere,  to treat carefully ( Cicero,  de Nat deorum ii 28); relegare, to bind together ( lactantius , instif Div iv 28) religare, to recover ( Agustine , De Civitate Dei x 3) [1]
         Sebagian Filasuf beranggapan bahwa Religion itu adalah superstitious structure of incoherent methaphisical notions, Sebagian Ahli sosiologi lebih senang menyebut religion Sebagai “ Collective expression of human values” Sementara Psikolog menyimpulkan bahwa Religion adalah mystical complex surrounding, a projected super ego”dari beberapa batasan di atas tidak ada satupun yang tegas memberikan devinisi yang sempurna tentang agama namun ada bentuk – bentuk yang mempunyai cirri – ciri khas tentang aktivitas dan kepercayaan manusia, diantaranya yaitu : kebaktian, pemisahan antara sacral dengan yang profane, kepercayaan terhadap jiwa, kepercayaan dengan dewa – dewa dan tuhan, penerimaan atas wahyu yang supranatural dan pencarian keslamatan .
         Sementara itu VERGILIUS FERM, seorang ahli ilmu pengetahuan keagamaan dan perbandingan agama , setelah mengajukan 10 keberatan terhadap usaha mendefinisikan Religion , namun di ajukan juga rumusanya sebagai berikut “ Agama ialah seperangkat ma’na dan perilaku yang berasal dari individu – individu yang religius

Din menurut Ustadz H.MOENAWAR CHALIL mengatakan :” kata dien itu mashdar dari kata kerja daana – ya’dinu menurut lughot kata dien itu mempunyai arti yang bermacam – macam antara lain 1. Cara atau adat kebiasaan 2.peraturan 3. Undang – undang 4. Patuh 5. Menunggalkan ketuhanan 6. Pembalasan 7. Perhitungan 8. Hari qiamat 9. Nasehat 10. Agama [2][3]di dalam Alqur’an kata Din  di pergunakan , baik untuk islam maupun selain islam termasuk juga kepercayaan berhala yang sangat sederhana seperti kepercayaan orang hijaz pada zaman awal risalah dan nubuwwah Muhammad Saw sependapat dengan kesimpulan diatas seperti  yang termaktub dalam Alqur’an Surat Alkafirun ayat 1- 6
         Katakanlah hai Muhammad
         Hai orang – orang yang kafir
         Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
         Dan kamu bukan penyembah tuhan yang aku sembah
         Dan aku tidak pernah jadi penyembah apa yang kamu sembah
         Dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah tuhan yang aku sembah
         Bagimu Din agamamu dan bagiku Din agamaku
Seperti juga dalam QS. As shaf 9 yang artinya “mengunggulkan atas din – din semuanya , walaupun kaum musyrikin membencinya .
Dengan demikian maka jelaslah bahwasanya tidak benar apabila ada anggapan bahwa din itu adalah islam
            II.II Pengertian Agama
Agama secara etimologi  berasal dari bahasa sangsekerta yang terdiri dari dua perkataan yang pertama (a) : tidak  dan kedua (gama) : kacau , berantakan jadi arti kata agama adalah  tidak kacau atau tidak berantakan lebih jelasnya agama itu adal teratur jadi yang dimaksud disini ialah satu peraturan yang mengatur keadaan manusia, maupun mengenai sesuatu yang ghaib, ataupun yang mengenai budi pekerti , pergaulan hidup bersama dan lainya
H BAHRUM RANGKUTI seorang muslim cendikiawan dan sekaligus languist yang menjadi sekjen departemen agama tahun 1974  menjelaskan dalam salah satu urainya yang menarik bahwasanya : “ seringkali say abaca dibuku – buku keterangan tentang agama mereka mengatakan bahwa agama ini artinya adalah tidak kacau , ini sebenaryna tidak ilmiah oleh karna mungkin yang menerangkan itu belum mengetahui tentang bahasa sangsekerta , memang a dalam bahasa kita = tidak seperti kata aneka , a = tidak, eka = satu tapi kalau a panjang dari a gama artinya a= cara , jalan sedangkan gama berasal dari kata gam adalah bahasa indo germania = to go = jalan, cara – cara berjalan , cara sampai kepada keridha’an tuhan [4]
Menurut kamus besar bahasa Indonesia agama adalah suatu system kepercayaan dan praktek yang telah di persatukan yang berkaitan dengan hal – hal kudus kepercayaan dan praktek yang bersatu menjadi satu komunitas moral yang tunggal  dari devinisi ini ada dua unsure yang penting yang menjadi syarat sesuatu dapat disebut agama yaitu sifat kudus dari agama dan praktek – praktek ritual dari agama .
Agama tidak harus melibatkan adanya konsep mengenai sesuatu yang supranatural , tetapi agama tidak dapat lepas dari kedua unsure di atas , karena ia bukan agama lagi apabila salah satu unsur tersebut lepas. Pada dasarnya agama adalah suatu cara atau jalan untuk menuju kepada jalan benar  dan didalamnya ada sebuah konsep tentang tatacara kehidupan yang benar yang  diridhai  tuhan dengan tujuan untuk memberikan kehidupan yang baik, aman tentram dan damai .
II. III Klasifikasi Agama[5]
1.Revealed And Non Revealed
Adapun yang dinamakan revealed religions adalah agama yang menghendaki iman kepada tuhan , kepada para rasullnya dan kitabnya serta pesanya untuk disebarkan kepada seluruh umat, sedangkan non revealed religions adalah agama yang tidak memandang essensial penyerahan manusia kepada tata aturan ilahi .
Menurut Al MADOOSI seorang ahli agama mengelompokan agama yudaisme, Kristen, islam kedalam revealed religions dan  selebihnya termasuk non revealed religions dengan perbedaan sebagai berikut
1.      Agama wahyu berpokok pada keesaan tuhan sedangkan agama bukan wahyu tidak demikian
2.      Agama wahyu beriman pada nabi sedangkan agama bukan wahyu tidak
3.      Agama wahyu bersumber pada kitab suci sebagai tuntunan sedangkan agama bukan wahyu kitab suci diwahyukan tidak essensial
4.      Semua agama wahyu lahir di timur tengah sedang agama bukan wahyu lahir di luar area tersebut
5.      agama wahyu timbul didaerah daerah yang historisnya dibawah pengaruh simetik agama bukan wahyu di luar ras simetik
6.      Sesuai ajaranya agama wahyu merupakan missionary sedangkan agama bukan wahyu non missionary
7.      agama wahyu tegas dan jelas ajaranya sedangkan agama bukan wahyu tidak
8.      Agama wahyu memberikan arah dan jalan yang lengkap kepada semua pemeluknya baik dalam hal duniawi maupun spiritualnya tapi tidak demikian dengan agama bukan wahyu yang lebih menekankan pada salahsatunya seperti taoisme yang menitik beratkan pada aspek spiritualnya , sementara confusianisme lebih menekankan pada aspek duniawinya
           
2. Klasifikasi Rasial Geografikal
            Di tinjau dari segi rasial dan geografikal agama, agama di dunia ini ada 3 yaitu :
a.    Semitik meliputi yahudi , nasrani dan islam
b.    Arya meliputi Hinduisme, jainisme, skhisme, dan zoro asterianisme
c.    Monggolian meliputi confusianisme, toaisme, shintoisme
Adapun buddhisme campuran antara arya dan monggolian
3. Agama samawi dan bukan samawi ( Ardhi)
Dari beberapa uraian di atas dapat kita simpulkan bahwasanya agama adalah:
1.       system credo( tata keimanan atau keyakinan)
2.      System rituis ( tata peribadatan)
3.      System norma ( tata kaidah)
Menurut suatu sumber ajaran Agama, agama – agama tersebut di bagi menjadi dua yaitu
1.Agama wahyu/samawi/ langit
2. Agama Ra’yu/ardhi /bumi/ budaya
Dengan ciri – ciri sebagai berikut :
Agama wahyu/samawi/langit
A.    Agama wahyu dapat dipastikan kelahiranya
B.     Disampaikan melalui utusan atau Rasull Allah yang bertugas menyampaikan dan menjelaskan lebih lanjut wahyu yang diterima kepada umat manusia
C.     Memiliki kitab suci yang keontentikanya bertahan tetap
D.    System pberfikirnya tidak inheren dengan berfikir tiap segi kehidupan masyarakat , malahan menuntut supaya system merasa dan berfikir mengabdikan diri kepada agama
E.     Ajaranya serba tetap
F.      Konsep ketuhananya monotaisme mutlaq
G.    Kebenaran prinsip – prinsip ajaranya tahan terhadap kritik akal
H.    System nilai ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan dengan ukuran dan hakikat kemanusiaan
I.       Melalui agama , wahyu alloh member petunjuk , pedoman, tunytunan , dan peringatan kepada manusia dalam pembentukan insane yang bersih dari dosa .
Agama Ra’yu/ Ardhi/ Bumi/ Budaya
1.      Agama Ra’yu tidak dapat dipastikan kelahiranya
2.      Tidak mengenal utusan atau Rasul Alloh
3.      Tidak memiliki kitab suci
4.      Sistem berfikirnya inheren dengan berfikir tiap segi kehidupan
5.      Ajaranya berubah seiring dengan perubahan masyarakat yang menganut
6.      Konsep ketuhananya dinamisme, animism, politeisme paling tinggi monotaeisme nisbi
7.      Kebenaran ajaranya tidak tahan terhadap kritik akal
8.      Nilai – nilai agamnya ditentukan oleh manusia sesuai cita – citanya
9.       Pembentukan manusia disandarkan pada pengalaman dan penghayatan masyarakat penganutnya yang belum tentu
Dan yang termasuk Agama samawi hanyalah islam sedangkan yang lainya kecuali yahudi dan nasrani adalah agama budaya .


III. ISLAM
III.I . Pengertian Agama Islam
Islam secara Bahasa berasal dari kata ‘aslama – yuslimu – islaman yang artinya tunduk, pasrah dan menyerahkan diri kata ‘aslama merupakan fi’il tsulasy mazid dari fi’il Tsulasy mujarrod salama yang artinya selamat.sedangkan orang yang melakukan islam itu disebut dengan muslim yang menjadi isim fa’il dari kata aslama
 Islam secara istilah adalah berserahdiri kepada Alloh dengan mentauhidkanya , tunduk kepadanya, dengan mena’atinya dan menjauhi laranganya terlepas dari syirik dan orang – orangnya
Islam adalah agama yang diridhai oleh Alloh untuk seluruh manusia . Alloh telah mengabarkan dia tidak menerima agama selainya dari siapapun. Alloh berfirman
ان الد ين عند الله الا سلا م
Sesungguhnya Agama yang diterima disisi Alloh adalah Islam
( QS. Ali imran:19)
Islam merupakan agama bagi Adam as, Ibrahim as, yakub as musa as, Daud as, sulaiman as, Isa as, dan Muhammad Saw .
Islam sebagai nabi Ibrahim dan manusia sebelumnya seperti yang termaktub dalam kitab Al qur’an .“ dan dia tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan, ikutilah agama tuanmu Ibrahim . Dia ( Alloh) telah menamai kamu sekalian orang - orang muslim dari dahulu ( QS. Al Hajj :132)
“Nabi Ibrahim telah berwasiat kepada anak – anaknya demikian pula nabi ya’kub, Ibrahim berkata :sesungguhya alloh telah memilih agama islam ini sebagai agamamu . sebab itu jangan lah kamu mati melainkan dalam memeluk agama islam”(QS. Al Baqoroh : 132)
 Nabi yusuf dalam do’anya : Ya tuhanku, Sesungguhnya engkau telah menganugrahkan kepadaku sebagian keraja’an dan mengajarkan kepadaku sebagian ta’bir mimpi . tuhanku pencipta langit dan bumi. Engkau pelindungku didunia dan di akhirat wafatkan lah aku dalam keada’an Islam dan gabungkanlah aku dengan orang – orang shalih ( QS. Yusuf : 101)
 Mengenai nabi Sulaiman , Alloh berfirman “ berkata ia ( Bilqis): wahai pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang berharga sesungguhnya surat itu dari sulaiman dan sesungguhnya isinya :Dengan menyebut nama Alloh yang maha pemurah lagi mha penyayang janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah padaku sebagai ortang – orang yang berserah diri ( masuk islam” ( QS. An Naml : 29- 31)
Islam juga menjadi agama bagi Nabi Isa as. Seperti dalam firman Alloh
 Maka ketrika nabi isa mengetahui keingkaran dar I mereka ( Bani Isra’il) berekata ia : siapakah yang akan menjadi pebolong – penolongku untuk menegakkan agama Alloh ( Islam) ? para hawariyin ( sahabat setia) menjawab : kami penolong penolong agama Alloh, kami beriman kepada Alloh dan saksikanlah, bahwa sesungguhnya kami adalah orang muslim “( QS. Ali Imran :52)
Islam mulai dikenal sebagai Agama Universal( umum berbagai golongan) ketika dating di pangkuan Rasulullah Saw berbeda dengan nabi – nabi sebelum Rasululloh Saw yang hanya berorientasi pada satu ras/suku / golongan. Kepada islamlah manusia di perintahkan untuk bedrkiblat pada satu komando yaitu : “tiada tuhan selain Alloh, Muhammad ( Nabi Terakhir) Utusan Alloh”
Dan islam sendiri merupakan agama islam yang diturun kan kepada Nabi Muhammad Saw menjadi agama Penyempurna dari beberapa agama yang diturunkan sebelum Rosull Saw, maka dari itulah kenapa Islam pada Masa Rosull Saw menjadi Agama yang bersifat Universal , Sesuai dengan Firman Alloh Yang Artinya “Sesungguhnya telah aku wahyukan kepadamu sebagaiumana telah aku wahyukan kepada Nuh dan para Nabi sesudahnya . ya’qub, al asbath,Isa, Ayub, Yunus, Harun dan Sulaiman dan telah Aku sampaikan Zabur Kepada Daud. Dan Para rasul itu telah kami kisahkan kepadamudan ALLAH berkenan berkata pada Musa as. Para Rasul itu mengemban tugas sebagai pembawa berita bahagia dan peringatan , agar manusia itu tidak mempunyai dalih sedikitpun terhadap Alloh setelah para Rasull itu datang . Sesungguhnya Alloh maha Gagah lagi maha Bijaksana. (QS.An – Nisa’ 163 – 165)
Dari rangkaian beberapa penjelasan dan ayat – ayat di atas maka jelaslah , bahwa menurut alqur’an islam adalah satu – satunya Agama samawi murni sepanjang masa.[6]

III.II.Keistimewaan  Umum Bagi Islam  
Agama Islam memiliki keistimewaan – keistimewaan dan sifat – sifat khusus yang membedakan dengan agama – agama dan manhaj – manhaj lainya .
Islam memiliki beberapa keistimewaan yang membedakan dengan agama lainya diantaranya :
1. Agama Ilahi
Islam Adalah Agama Alloh  yang diridhai untuk alam semesta . karasteristik ini adalah yang teragung dan merupakan dasar utamanya sementara yang lainya merupakan hasil dan buahnya.
Agama yang alloh turunkan kepada nabi Muhammad , Dia menjamin menjaganya, memenangkan dan mengunggulkanya diatas agama – agama lainya.
Agama dari sisi Alloh sumbernya adalah alqur’an yang agung dan sunnah suci yang shahih. Alqur’an adalah kalam Alloh yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dan alloh telah menjaganya
انا نحن نزلنا الذكر وانا له لحفظون
“ Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Alqur’an , dan sesungguhnya kami benar – benar memeliharanya”( QS. Al Hijr:9)
Sunah Adalah sumber kedua yang merupakan wahyu dari allah , sebagaimana allah berfirman tentang nabinya Muhammad Saw
وما ينطق عن الهوى 
ان هو الا وحى يوحى
“Dan tiadalah yang diucapkanya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapanya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya “( QS. An Najm : 3-4)
Sisi lain dari agama ini , disamping ia bersumber dari Alloh, adalah target dan tujuanya yaitu memujudkan ridha Allah dan menunaikan ibadah kepadanya .Inilah tujuan yang kerena nya Alloh menciptakan Jin dan Manusia sebagaimana firmanya yang Artinya
“ Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mengabdi kepadaku. Aku tidak menghendaki rizki sedikitpun dari mereka dan aku tidak menghendaki supaya mereka memberiku makan . Sesungguhnya Alloh dialah maha pemberi rizki yang mempunyai kekuatan dan lagi sangat kokoh “( QS. Adz dzariyat : 56 -58)

Keistimewaan  ini mempunyai buah diantaranya :
1.      Ia menjelaskan hakikat – hakikat besar yang mana manusia tidak bias mengetahuinya kecuali melalui wahyu yang terjaga , seperti mengetahui khaliq, sifa- sifatnya, perintah dan laranganya, awal penciptaan dan tujuan penciptaan dari manusia
2.      Bahwa islam ialah agama disisi Alloh yang selamat dari segala kekurangan , pertentangan, hawa nafsu, kezaliman dan ketidak adilan
3.      Islam adalah agama yang memperhatikan ilmu dan memulyakan para ahli ilmu , mengharagai akal dan berbicara kepada akal orang – orang yang berakal.
4.      Membebaskan manusia dari penghambaan kepada manusia dan hawa nafsu, sehingga manusia hanya menyembah pada Rabb alam semesta saja, beramal sesuai dengan syariat, perintah dan laranganya.
5.      Menjawab tuntutan jiwa manusia. Hal ini melalui syari’at – syari’at yang patut bagi mereka dan membawa pada kemaslahatan
2. Agama Menyeluruh ( Universal)[7]
Alloh telah mensyari’atkan kepada umat sebuah agama yang menyeluruh dalam hukum – hukum dan syariat – syariatnya untuk jin dan manusia
Islam  adalah agama dan negara , akidah dan ibadah, hukum dan peradilan, syariat dan undang – undang, mushaf dan pedang, jihad dan dakwah, politik dan ekonomi, ilmu akhlaq dan arahan.
Islam sebagai agama yang menyeluruh terlihat melalui beberapa sisi diantaranya:
1.      Ia adalah untuk seluruh jin dan manusia , Alloh Berfirman yang artinya :” Dan aku tidak menjadikan jin dan manusia kecuali supaya mereka menyembah kepadaku.”( QS. Adz dzariyat :56)
2.      Mencakup seluruh masa, dari zaman Nabi Adam Sampai Harim kiamat
3.      Agama untuk seluruh tempat ,tidak khusus untuk wilayah tertentu Hal ini sekaligus penegasan bagi seorang muslim agar dia menerapkan hukum agama – agama Allah disetiap tempat.
4.      Agama Yang universal bagi manusia dalam segala fase kehidupannya, dalam segala hubunganya yang bermacam – mcam.
5.      Agama yang mencangkup gerakan alam semesta dan kehidupan, menjaganya dalam hukum – hukum dan syariat – syariatnya. Hukum hukum syar’i tidak terlepas dari aktivitas alam raya dengan segala astronomi dan benda langitnya, siang dan malamnya , panas dan dinginya, bahkan ada beberapa ibadah yang berkaitan dengan gerakan matahari seperti shalat lima waktu, sahur, buka puasa, dan ibadah berkaitan dengan peredaran bulan seperti ibadah haji, puasa dan lainya.
6.      Agama yang menyeluruh dalam mengarahkan pandangan manusia kepada dunia dan akhirat.

3Agama Fitrah
Islam adalah agama dimana Alloh telah mencetak tabiat manusia diatasnya dan menyiapkan mereka untuk menerima dan mengamalkanya  , Islam tidak bertentangan dengan tabiat manusia dan tidak berlawanan dengan keinginan keinginanaya , justru ia sejalan dengannya , mengarahkanya dan membimbingnya kepada yang paling shahih dan paling selamat .
“ Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Alloh, tetaplah atas fitrah Alloh yang telah menciptakan manusia atas fitrah itu . Tidak ada perubahan atas fitrah Alloh . itulah agama yang lurus tatapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya”( QS. Ar Rum: 30)

4.                  Pertengahan
Islam adalah agama pertengahan dalam segala urusan, akidah, syariat, dan akhlaq, ia pertengahan antara sikap ekstrim dari agama – agama yang lain dan peremehanya. Ia adalah agama pertengahan yang menggabungkan antara  tuntutan rohani dan jasad , pribadi dan masyarakat , ia tidak menitik beratkan salah satu sisi dan menganaktirikan sisi yang lain kecuali dengan apa yang sejalan dengan kebaikan rohani, keselamatan jasad, keberhasilan pribadi dan perbaikan masyarakat.
Sebagaimana islam memerintahkan kepada ibadah dan beramal untuk hari akhirat, ia juga mengarahkan kepada usaha dan mencari rizki dan kehidupan dunia dan menganggap hal itu sebagai ibadah.
Bahkan umat islam sendiri adalah umat pertengahan  penciptaanya . Alloh telah menyatakan hal itu dan menjadikan kedudukanya dan kemuliyaannya dan perananya dialamraya ini sebagai akibat dari hal itu
“ Dan demikian pula kami telah menjadikan kamu( umat islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar Rasull Saw menjadi saksi atas perbuatan kamu “( QS. Al Baqarah: 143)

5.      Agama Akhlaq
Islam agama akhlaq. Tidak ada hukum syar’I dalam agama islam kecuali ia memenuhi maksud akhlaq terpuji, orang yang berpegang teguh pada agama islam harus menjadi orang yang berakhlaq baik , bertingkah laku mulkiua, bermuamalah luhur. Sirah Nabi dan para sahabatnya serta salaf ini merupakan teladan teragung yang menunjukkan sebuah masyarakat dengan akhlak tertinggi.
Ketika seorang muslim membaca alqur’an atau menelaah sunah Rosull Saw niscaya dia melihat bahwa Allah menetapkan dengan tegas bahwa sifat – sifat orang – orang mukmin merupakan sifat yang mulia. Alloh menyebutnya secara rinci. Hal ini menunjukkan keluhuran akhlak agama ini dan tujuan – tujuanya dalam mencetak manusia menjadi manusia yang berakhlaq ilahiyah yang mulia.
Seperti contohnya akhlaq seorang mu’min yang termaktub dalam Alqur’an Surat Al mukminun : 1-6 yang artinya “ Sesungguhnya beruntunglah orang – orang beriman , yaitu orang – orang yang khusu’ dalam sholatnya, Dan orang – orang yang menjauhkan dirinya dari perbuatan dan perka’an yang tidak berguna, Dan orang – orang yang menunaikan zakat, dan orang – orang yang menjaga kemaluanya kecuali terhadap istri – istri merekaatau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya dalam hal ini mereka tiada tercela.




III.III. Fungsi Agama Islam
A. Agama Sebagai Sumber Budaya
Islam sebagai agama besar di dunia menjadi salah satu budaya yang belum pernah dikenal di masa – masa sebelum islam. mulai dari segi moralitas, bahasa, keilmuan , pandangan, dll memiliki budaya tersendiri
Kebudaya’an islam adalah penjelma’an akal dan rasa manusia muslim, dan bersumber kepada manusia muslim. Seorang sarjana dan pengarang Islam , Sidi Gazalba membuat definisi Islam sebagai berikut
“Kebudayaan islam ialah cara berfikir dan cara merasa islam yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dari segolongan manusia yang membentuk kesatuan social dalam suatu ruang dan suatu waktu”.
Dan kebudaya’an islam itu sendiri bersumber pada Al – Qur’an dan Alhadist, maka dari itu apabila ada budaya yang tidak sesuai dengan Al qur’an dan Alhadist  bukanlah termasuk kebudayaan islam.[8]

B. Agama Sebagai Solusi
Agama hadir memberikan pencerahan dan beberapa solusi tentang aspek – aspek kehidupan mulai dari hal-hal kecil sampai yang paling besar ,sebut saja seperti tatacara sholat, bersuci,pernikahan, perdagangan, keadilan dll.
Dari hal – hal yang belum pernah terpikir oleh manusia yang tidak ada dipikiran sebagian besar umat islam sendiri , tetapi islam dengan panjang lebar memberikan penjelasan itu semua melalui Alqu’an , Hadist, Para Salafussholikh, Kitab – kitab kuning .
Maka dari itu bersyukurlah sebagai umat muslim yang selalu mendapatkan perhatian dari agamnya.

C.Agama Sebagai sumber Solidaritas Manusia
Dalam rangka membentuk solidaritas ,rekonsiliasi dan persatuan, islam dituntut untuk menjadi garda terdepan dalam mengatasi semua itu lewat para tokoh agama islam, lembaga – lembaga pendidikan islam seperti pondok pesantren dan lembaga – lembaga non formal yang lain dengan cara membangunkan kesadaran umat untuk selalu mengedepankan sisi pembebasan dalam pemahaman aqidah yang di anut.dalam kaitan ini kepeloporan agama mutlak sangat diperlukan , bukan hanya lewat kata – katanya tapi harus lebih dari itu, yaitu tindakan  nyata dari para pemimpin  yang berbeda – beda itu
Apalagi akhir – akhir ini banyak sekali perselisihan dan perpecahan di islam , lihat saja di timur tengah, kenapa islam harus terpuruk seperti sa’at ini dan kami kira islam dan para penganutnya yang bisa menyelesaikan itu semua.
Hal baru yang perlu dikembangkan dalam konteks diatas dan perlu dikampanyekan besar – besaran untuk diratakan kepada seluruh warga masyarakat ialah semangat dan wacana dialogis ditingkat akar rumput, serta menghindari dialog elitis yang terbukti tidak terlalu efektif mengembangkan kerukunan dan persatuan.[9]
Islam sebagai sumber solidaritas memberikan keseragaman dan pemersatu antara beberapa golongan,ras, suku, budaya dll di islam, islam mendidik para pengikutnya untuyk mencintai perdamaian dengan cara meningkatkan rasa solidaritas yang tinggi dan mencintai perdamaian adalah langkah awal kemudian mengupayakan sebuah sarana yang mengarah kesana , menghindari perseteruan dan benturan dengan para penyelisih dalam islam .

D. Agama Sebagai Pranata Sosial
Agama sebagai peranan sosial sebetulnya lebih ditekankan pada kode etik yang wajib dilakukan oleh para penganutnya dalam menjalani kehidupan yang berkaitan dengan masyarakat, keluarga, pribadi, ekonomi dan sebagainya
Bagaimana islam mengarahkan dengan sabar kepada para pemeluknya dengan berbagai pertimbangan dan keadaan ,suatu contoh di indonesia ini agama yang diakui banyak, bukan hanya islam.Dari sini islam telah memberikan pandangan dan tatacara berhubungan dan membangun suatu kelompok dengan lain agama mulai dari kita harus selalu menghormati dan menghargai sampai masalah akidah dan keyakinanyapun harus tetap dijaga jangan sampai terlalu memaksa mereka masuk kedalam agama kita.
Dalam segi keluarga islam memberi pengarahan tentang menciptakan keluarga yang harmonis, mendidik anak – anak, dan tentunya menciptakan keluarga sakinah, dan masih banyak lagi,
Di kehidupan pribadi juga demikian , islam memerintahkan kepada para penganutnya untuk selalu bertaqwa dan beriman dimanapun berada, dan membentuk suatu pribadi yang berbakti pada tuhanya, selain itu masih banyak lagi aspek – aspek yang diatur dalam islam tentang menjaga kehidupan sosial.

III.IV. Ruang lingkup Kajian Agama Islam
Dari beberapa penjelasan diatas tentang fungsi dan keistimewaan agama islam dapat diketahui bahwa sebenarnya ruang lingkup yang ada dalam agama islam itu mencangkup :
A.    Hubungan manusia dengan Alloh
Hubungan manusia dengan Alloh disebut juga pengabdian ( ibadah) pengabdian manusia itu bukan untuk Alloh , Alloh adalah dzat yang Ghoniul’anil ‘alamin tidak butuh sama sekali dengan hambanya mau menyembah atau tidak yang kesemuanya itu tidak akan mengurangi kebesaran dzatnya sedikitpun.
Sebagai seorang hamba kita harus tau bahwa tujuan kita mengabdi dan beribadah kepada tuhan untuk mengembalikan manusia pada asal penciptaanya yaitu fitrah yang mana manuasia itu diciptakan tidak lain hanya untuk menyembah Alloh. Apabila ada manusia yang tidak menyadari hal itu terutama tentang kewajiban kepada tuhan maka dia adalah manusia yang dzolim. Dan pasti akan mendapat balasan yang pedih di hari Akhir nanti.
Firman Allah SWT :”Padahal mereka tidak disuruh kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadanya dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan agar mendirikan sholat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah orang – orang lurus” ( QS.Al Bayyinah :5)
B.     Hubungan Manusia dengan Manusia
Islam sebagai fungsi sosial membina hubungan antara manusia dengan manusia , bagaimana hidup berdampingan dalam keluarga, masyarakat, kenegaraan ,politik , dan lainya, sangat penting sekali memahami konsep sosial tentang islam baik itu dengan gotong royong, tolong menolong atau yang lainya dan itu yang di tekankan dalam islam
“Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa dan janganlah kamu tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”( QS. Al Maidah)
Alqur’an diatas sejalan dengan fungsi islam sebagai agama sosial yang mengatur hubungan antara sesama manusia, karna sesungguhnya tolong menlong itu menjadi cermin kerukunan dan itu pun hanya dalam hal kebaikan apabila dalam pelanggaran itu dilarang karna merugikan yang lain dan tidak sesuai dengan konsep islam serta mencederai hubungan sesame Manusia.

C.     Hubungan Manusia dengan Makhluk Lainya/ Lingkunganya
Kajian yang ketiga ini menjadi satu hal yang menyebabkan alasan manusia di ciptakan di muka bumi ini yaitu untuk menjadi kholifah
Layaknya seorang pemimpin seharusnya manusia harus menyadari tentang dirinya sendiri dengan membina dan merawat apa yang dipimpinya, sekalipun tidak disadari tapi itulah kenyataan yang ada dan setiap apa yang dipimpinya itu pasti akan dimintai pertanggung jabawanya sesuai dengan Hadist Nabi
“ Setiap dari Kalian Semua seorang pemimpin, dan setiap pemimpin akan ditanyai tentang sesuatu yang dipimpinya” Al Hadist

Dan bukti yang ada didunia ini manusia menjadi satu-satunya perusak terbesar ekosistem dunia, habitat mahluk lain yang mengakibatkan makhluk – makhluk selain manusia seperti, binatang dan tumbuh – tumbuhan tidak bias hidup dengan baik , banyak binatang punah , pencemaran, pemanasan global, dan lainya.
Sudah menjadi kewajiban manusia merawat apa yang ada di bumi ini dengan memakmurkanya dan tidak menyia – nyiakanya agar hubungan manusia dan lingkungan menjadi baik serta semua itu telah Di atur dalam islam lewat Alqur’an dan Al hadist.


[1] H. endang syaifuddin anshari, Ma, ilmu filsafat dan agama, Surabaya, 1987,p 119
[2] Moenawar cholil, Definisi dan sendi Agama, bulan bintang, Jakarta , 1970, h 13.
[3] Ibid
[4] H. Bahrum Rangkuti, Jalan Kepada alqur’an dan bahasa arab, diktat ceramah, no. 2 Th,1, kebayoran baru, 10 - -‘68
[5] H. endang syaifuddin anshari, Ma, ilmu filsafat dan agama, Surabaya, 1987,p 126 -131
[6] Pengantar studi peradaban islam , yayasan nalsofwa, Jakarta p 78
[7] Pengantar studi peradaban islam , yayasan nalsofwa, Jakarta p 79
[8] A. Hasjmy,Sejarah Kebudayaan Islam, Bulan bintang ,Jakarta,p6
[9] Abdul Aziz, esai – esai Sosiologi Agama,Diva pustaka, Jakarta ,p 136

Komentar

Postingan populer dari blog ini

POTENSI MANUSIA DAN AYAT ALQUR'AN YANG BERKAITAN DENGAN POTENSI MANUSIA

POTENSI  MANUSIA A.    Pengertian Potensi Manusia Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Manusia menurut agama islam adalah makhluk Allah yang potensial.  Dalam al-Qur'an, ada tiga kata yang menunjuk pada manusia,   yang   di gunakan adalah basyar insan atau nas dan bani Adam . Kata basyar  diambil dari  akar  kata yang  berarti ‘penampakan sesuatu dengan baik dan  indah’. Dari  kata  itu juga, muncul kata basyarah yang artinya ‘kulit’. Jadi, manusia disebut basyar karena kulitnya tampak jelas  dan berbeda  dengan kulit binatang. Manusia dipilih oleh Allah sebagai khalifah di muka bumi. Alasan mengapa dipilih sebagai khalifah karena manusia memiliki berbagai potensi. B.     Macam-Macam Potensi Manusia Manusia memiliki potensi diri yang dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu: 1. Potensi Fisik (Psychomotoric) Pot

SHOLAT TARAWIH (HUJJAH AHLUSSUNAH WAL JAMA'AH)

الــــــــتراويح ان كا هنا خلاف, فهو ايضا مما ينبغي عدم تبادل الإنكار بشأنه. و هي عندنا نحن الشافعيه, بل و في مذهب اهل السنة و الجماعة عشرون ركعة. و هي سنة عين    مؤكـدة للرجال و النساء عند الحنفية و الشافعية و الحنابلة و المالكية. و تسن فيها الجماعة عينا عند الشافعية و الحنابلة. و المالكية قالوا : الجماعة فيها مندوبة. و الحنفية قالوا : الجماعة فيها سنة كـفاية لأهل الحي, فلو قام بعضهم سقط الطلب عن الباقين. و قد اثبت سنـيتها الأئمة بفعل النـبي صلى الله عليه و سلم. فقد روى الشيخان, انه صلى الله عليه و سلم خرج من جوف الليل ليالي من رمضان. و هي ثلاث متفرقة : ليلة الثالث و الخامس و السابع و العشرين. و صلى في المسجد و صلى الناس بصلاته فيها. و كان يصلي بهم ثمان ركعات    (أي بأربع تسليمات كما سيأتي), و يكملون باقيها في    بيوتهم (أي حتى    تتم عشرون    ركعة لما يأتي). فكان يُسمَع لهم ازيز كأزيز    النحل. و من هذا يتـبـين ان النـبي صلى الله عليه و سلم سـن لهم التراويح و الجماعة فيها, و لكـنه لم يصل بهم عشرين ركـعة, كما جرى عليه العمل من عهد الصحابة و من بعدهم الى الآن. و لم يخرج    صل

USHUL FIQH, ISTIHSAN ,MASLAHAH,MURSILAH, URF, ISTIHSAB,SADDU ADDARIYAH DAN MADZHAB SAHABAT

BAB II PEMBAHASAN A.     PENGERTIAN ISTIHSAN, MASHALAH MURSILAH, URF, ISTISHAB, SADDU ALDARIAH DAN MADZHAB SAHABAT  Sumber fiqh adalah dalil-dalil yang dijadikan oleh syariat sebagai hujjah dalam pengambilan hukum. Dalil-dalil ini sebagian disepakati oleh ulama sebagai sumber hukum, seperti Al Quran, Sunnah dan Ijma. Sebagian besar ulama juga menetapkan Qiyas sebagai sumber hukum ke empat setelah tiga sumber di atas. Di samping itu ada beberapa sumber lain yang merupakan sumber turunan dari sumber di atas, seperti Istihsan, Masalihul mursalah, Urf, dan lain-lain. Perlu diketahui bahwa semua dalil-dalil yang ada bersumber dan berdasarkan dari satu sumber; Al Quran. Karena Imam Syafi'i mengatakan,"Sesungguhnya hukum-hukum Islam tidak diambil kecuali dari nash Al Quran atau makna yang terkandung dalam nash." Menurutnya, tidak ada hukum selain dari nash atau kandungan darinya. Meski, Imam Syafii membatasi maksudnya "kandungan nash" hanya dengan qiyas saja