Langsung ke konten utama

APA SAJA YANG ADA DALAM SHALAT, PUASA DAN THAHARAH


BAB SHALAT
SYARATNYA  SHALAT ADA 8
  1. Suci dari dua hadats (hadats kecil dan hadats besar, penj)
  2. Suci dari najis pada pakaian, badan dan tempat (shalat)
  3. Menutup aurat
  4. Menghadap qiblat
  5. Masuk waktu shalat
  6. Mengetahui fardlu-fardlunya shalat
  7. Tidak boleh menyakini satu fardlu dari fardlu-fardlunya shalat sebagai sunnah
  8. Menjauhi batalnya shalat

HADATS ADA 2
1.      Hadats Ashghar (kecil) : sesuatu yang mewajibkan wudlu'.
2.      Hadars Akbar (besar) : sesuatu yang mewajibkan mandi

AURAT ADA 4
  1. Aurat laki-laki didalam shalat maupun diluar shalat adalah antara pusar dan lutut, demikian juga dengan budah laki-laki
  2. Aurat perempuan diwaktu shalat adalah seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan
  3. Aurat perempuan yang merdeka dan budak perempuan dihadapan laki-laki lain (bukan mahramnya) adalah seluruh anggota badan
  4. Dan bila dihadapan mahramnya atau sama-sama perempuannya maka auratnya antara pusar dan lutut.
RUKUN-RUKUN SHALAT ADA 17
  1. Niat
  2. Takbiratul Ihram (takbiratul ihram dilakukan bersamaan dengan niat, penj)
  3. Berdiri bagi orang yang mampu pada shalat fardlu
  4. Membaca surah al-Fatihah
  5. Ruku'
  6. Thuma'ninah (berdiam kadar lamanya  membaca tasbih, penj) didalam ruku'
  7. I'tidal
  8. Thuma'ninah didalam i'tidal
  9. Sujud dua kali
  10. Thuma'ninah didalam sujud
  11. Duduk diantara dua sujud
  12. Thuma'ninah didalam duduk diantara dua sujud
  13. Tasyahud akhir
  14. Duduk pada tasyahud akhir
  15. Bershalawat kepada Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam
  16. Mengucapkan salam
  17. Tartib




TINGKATAN NIAT ADA 3
1. Apabila shalat fardlu maka wajib qashdul fi'li (menyengaja melakukan shalat), ta'yiin (menentukan shalatnya), fardliyyah (mengucapkan kefardluannya).
Penjelasan : contohnya seperti : ushulliy fardladh dhurri lillaahi ta'alaa (aku menyengaja melakukan shalat fardlu dhuhur karena Allah). Kalimat "aku menyengaja" adalah qashdul fi'li. Kalimat "fardlu" adalah fardliyyah. Kalimat "dhuhur" adalah jenis shalat (ta'yiin).
2. Apabila shalat nafilah (sunnah) ada waktunya seperti shalat rawatib atau shalat yang memiliki sebab maka wajib qashdul fi'li (menyengaja melakukan shalat) dan ta'yiin (menentukan shalatnya) saja.
Penjalasan : contohnya seperti ushalliy qabliyatadh dhuhri lillaahi ta'alaa (aku menyengaja melakukan shalat sebelum dhuhur karena Allah). Kalimat "aku menyengaja" adalah qashdul fi'li. Kalimat "shalat sebelum dhuhur" adalah ta'yiin (jenis shalat). Demikian juga shalat sunnah lainnya seperti shalat gerhana matahari, gerhana bulan, shalat istikharah, shalat tahyatal masjid, shalat tahajjud, shalat tarawih dan lain sebagainya.
3. Apabila shalat nafilah muthlaq maka hanya wajib qashdul fi'li (menyengaja melakukan shalat) semata.
Penjelasan : shalat sunnah muthlaq merupakan shalat sunnah yang tidak memiliki keterikan waktu, juga tidak memiliki keterikan sebab dan jumlah raka'at, juga bisa dilakukan kapan saja selain pada waktu-waktu yang diharamkan shalat. Apabila melakukannya dengan lebih dari 2 raka’at maka hendaknya bertasyahud setiap mencapai 2 raka’at. Apabila ada tasyahud awalnya maka disunnahkan membaca surah didalamnya sebelum tasyahud awal, namun apabila dikerjakan tanpa tasyahud awal, hanya ada tasyahud akhir maka disunnahkan membaca surah pada setiap raka'at. Adapun yang afdlal (lebih utama, penj) hendaknya dilakukan 2 raka'at dengan satu kali salam.
Padah shalat sunnah muthlaq hanya wajib qashdul fi'li  semata. Contohnya : ushalliy lillaahi ta'alaa (aku menyengaja shalat karena Allah).

SYARAT TAKBIRATUL IHRAM ADA 16
  1. Harus dibaca ketika berdiri pada shalat fardlu
  2. Harus dengan bahasa arab
  3. Harus dengan lafadh al-Jalalah (الله).
  4. Harus dengan lafadh Akbar (أكبر).
  5. Harus dibaca tartib antara kedua lafadh tersebut (contohnya أكبر الله, penj).
  6. Tidak boleh (dibaca) panjang huruf hamzah -nya lafadh al-Jalalah.
  7. Tidak ada mad (bacaan panjang) pada huruf ba'-nya lafadh Akbar.
  8. Tidak ada tasydid pada huruf ba'-nya.
  9. Tidak boleh ada tambahan wawu sukun atau ber-harakat diantara lafadh al-Jalalah dan Akbar.
  10. Tidak boleh ada tambahan wawu sebelum lafadh al-Jalalah.
  11. Tidak boleh berhenti sebentar atau lama diantara kalimat takbir
  12.  Harus bisa mendengar seluruh huruf-hurufnya (bacaannya, penj)
  13. Harus diucapkan ketika memasuki waktu shalat.
  14. Harus diucapkan ketika menghadap qiblat
  15. Tidak boleh menyela dengan satu huruf pun dari huruf-hurufnyaa
  16. Takbir-nya makmun harus lebih akhir daripada takbir-nya makmum

SYARAT BACAAN AL-FATIHAH ADA 10
  1. Tartib
  2. Berurutan
  3. Menjaga tasydid-tasydid-nya
  4. Tidak boleh ada saktah (berhenti tanpa menghela nafas, penj) dengan saktah yang panjang atau pun dengan saktah yang sebentar.
  5. Tidak boleh ada saktah sebentar dengan maksud (tujuan) memutus bacaan surah.
  6. Harus membaca seluruh ayat-ayat al-Fatihah termasuk harus membaca basmalah.
  7. Tidak boleh ada al-lahn (bacaan keliru) yang merubah makna.
  8. Harus dibaca ketika berdiri pada shalat fardlu
  9. Harus bisa mendengar bacaannya.
  10. Tidak boleh menyela-nyela dengan dzikir yang lainnya

TASYDID PADA SURAH AL-FATIHAHA ADA 14
  1. Bismillaahi berada diatasnya huruf Lam.
  2. Ar-Rahman diatasnya huruf Ra'.
  3. Ar-Rahiim diatasnya huruf Ra'.
  4. Al-Hamdu Lillaahi diatasnya huruf Lam al-Jalalah.
  5. Rabbul 'Alamiin diatarnya huruf Ba'.
  6. Ar-Rahman (ayat 3,penj) diatasnya huruf Ra'.
  7. Ar-Rahiim (ayat 3) diatasnya huruf Ra'.
  8. Maaliki Yaumid Diin diatasnya huruf Dal.
  9. Iyyaka Na'budu diatasnya huruf Ya'.
  10. Iyyaka Nasta'iin diatasnya huruf  Ya'.
  11. Ihdinash Shiraathal Mustaqiim diatasnya huruf  Shad.
  12. Shiraathal Ladziina diatasnya huruf  Lam.
  13. An'amta 'alayhim ghayril Maghdluubi diatasnya huruf Dlat.
  14. Wa Laadl-Dlalliin diatasnya huruf  Lam.

SUNNAH MENGANGKAT TANGAN PADA 4 TEMPAT
  1. Ketika takbiratul ihram
  2. Ketika i'tidal
  3. Ketika ruku'
  4. Ketika berdiri dari tasyahud awal

SYARAT SUJUD ADA 7
  1. Harus sujud dengan 7 anggota badan
  2. Harus dengan dahi yang terbuka
  3. Kepala harus ditekan
  4. Tidak boleh ada hawa (tujuan) lainnya (ketika sujud, artinya harus benar-benar bertujuan untuk sujud kepada Allah, penj).
  5. Tidak boleh sujud diatas sesuatu yang bisa bergerak ketika bergerak untuk sujud
  6. Kepalanya harus lebih rendah daripada pantatnya
  7. Harus thuma'ninah didalam sujud

ANGGOTA SUJUD ADA 7
  1. Dahi
  2. Kedua (2) telapat tangan
  3. Ketua (2) lutut
  4. Jari-jari kedua kaki

TASYDID-TASYDID TASYAHUD ADA 21
Tasyid-tasyid pada tasyahud ada 21, itu (karena) ditambah 5 jika dibaca dengan sempurna, dan 16 ada pada bacaan yang paling singkat (maksudnya adalah bila dibaca dengan sempurna maka tasydid-nya ada 21 dan bila tidak, maka ada 16, penj) :
  • At-Tahiyyatu ada diatas huruf Ta' dan Ya'
  • Al-Mubaarakatush Shalawatu ada diatas huruf  Shad
  • Ath-Thayyibatu ada diatas huruf  Tha' dan Ya'
  • Lil-laahi ada diatas huruf  Lam al-Jalalah
  • As-Salaamu ada diatas huruf Sin
  • 'Alayka Ayyuhan Nabiyyu ada diatas huruf  Ya', Nun dan Ya'.
  • Wa Rahmatullah ada diatas huruf  Lam al-Jalalah
  • Wa Baraakatu As-Salaamu ada diatas huruf  Sin.
  • 'Alayna wa 'Alaa 'Ibaadillaahi ada diatas huruf  Lam al-Jalalah
  • Ash-Shalihiin ada diatas huruf  Shad
  • Asyhadu An-Laa Ilaaha ada diatas huruf Lam Alif (karena di idghamkan, pen)
  • Illallah ada diatas huruf  Lam Alif dan Lam al-Jalalah
  • Asyhadu Anna ada diatas huruf  Nun
  • Muhammadar Rasulullah ada diatas huruf  Mim lafadh Muhammad, Ra' (karena di idghamkan, pen) dan Lam al-Jalalah.

TASYHID SHALAWAT
Tasydid-tasyid shalawat kepada Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam ada 4 yakni pada lafadh Allahumma berada diatas Lam dan Mim, pada lafadh Shalli berada diatas Lam, dan pada lafadh Muhammad berda diatas Mim.

SALAM YANG MENCUKUPI
Mengucapkan salam didalam shalat sudah mencukupi dengan lafadh "As-Salaamu 'Alaykum" dengan tasyid diatas huruf Sin.

WAKTU SHALAT 5
  • Awal waktu shalat Dhuhur adalah tergelincirnya matahari sedangkan akhirnya adalah ketika panjang bayangan sebuah benda sama dengan panjang benda, selain waktu istiwaa'.
  • Awal waktu shalat Asar adalah panjang bayangan sama dengan pangan benda dan lebih sedikit, sedangkan akhirnya adalah ketika terbenam matahari.
  • Awal waktu shalat Maghrib adalah terbenamnya matahari sedangkan akhirnya adalah terbenamnya mega merah
  • Awal waktu shalat Isya' adalah terbenamnya mega merah sedangkan akhirnya adalah terbitnya fajar shadiq.
  • Awal waktu Shubuh adalaht terbitnya fajar shadiq sedangkan akhirnya adalah terbitnya matahari.
Mega ada 3 yaitu mega merah, kuning dan putih. Disunnahkan mengakhirkan shalat Isya' sampai hilangnya mega kuning dan putih.

HARAMNYA SHALAT
Haram melakukan shalat yang tidak memiliki sebab yang mendahului atau sebab yang menyertainya, keharam tersebut pada 5 waktu :
  1. Ketika terbit matahari hingga ketinggian kira-kira kadar orang menombak
  2. Ketika waktu istiwaa' pada selain shalat Jum'at sampai matahari tergelincir
  3. Ketika mega kekuning-kuningan (disebelah barat, penj) sampai terbenamnya matahari
  4. Setelah shalat Shubuh (sampai terbenam matahari).
  5. Setelah mengerjakan shalat Asar sampai terbenam matahari.

SAKTAH SHALAT ADA 6
  1. Antara takbiratul ihram dan do'a iftitah
  2. Antara do'a iftitah dan ta'awwudz
  3. Antara ta'awwudz dan surah al-Fatihah
  4. Antara akhir al-Fatihah dan amin
  5. Antara amin dan bacaan surah
  6. Antara bacaan surah dan ruku'
RUKUN YANG WAJIB TUMA'NINAH ADA 4
  1. Ruku'
  2. Sujud
  3. I'tidal
  4. Duduk diantara dua sujud

PENGERTIAN THUMA'NINAH
Adalah berhenti setelah bergerak dengan perkiraan diamnya seluruh anggota badan pada tempatnya, perkiraan lamanya adalah sekadar mengucupakkan "Subhanallah".
SEBAB SUJUD SYAHWI ADA 4
  1. Meninggalkan sebuah dari sunnah ab'dl shalat, atau meninggal sebagain dari bagian sunnah ab'adl shalat.
  2. Mengerjakan sesuatu yang bisa membatalkan ketika dikerjakan dengan sengaja dan tidak sampai membatalkan ketika dikerjakannya karena sebab lupa
  3. Memindahkan rukun yang bersifat qauli (ucapan) ke tempat lainnya
  4. Mengejakan sebuah rukun disertai dengan dugaan sedang menambah rukun
SUNNAH AB'ADL SHALAT ADA 7
  1. Tasyahud awal
  2. Duduk ketika tasyahud awal
  3. Shalat kepada Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam pada tasyahud awal
  4. Shalat kepada keluarga Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam pada tasyahud akhir
  5. Qunut
  6. Shalat kepada Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam dan Keluarga Nabi didalam qunut
BATALNYA SHALAT ADA 14
  1. Terkena najis jika tidak langsung dibuang yang tanpa sempat dibawa
  2. Tersingkapnya aurat kecuali jika langsung di tutup seketika itu
  3. Mengucapkan dua huruf atau satu huruf yang bisa di pahami dengan sengaja
  4. Makan (dengan sedikit) dengan sengaja
  5. Makan yang banyak walaupun lupa
  6. Bergerak 4 kali yang terus-terusan walaupun dalam keadaan lupa
  7. Melompok dengan keras
  8. Memukul dengan keras
  9. Menambah sebuah rukun fi'liyyah (perbuatan) dengan sengaja
  10. Menduhului imam dengan 2 rukun yang bersifat fi'liyyah
  11. Tertinggal dengan 2 rukun yang bersifat fi'liyyah tanpa adanya udzur
  12. Niat memutus (menghentikan) shalat
  13. Menggantungkan niat memutus shalat dengan sesuatu
  14. Ragu-ragu dalam memutuskan shalat

BATALNYA SHALAT ADA 14
  1. Terkena najis jika tidak langsung dibuang yang tanpa sempat dibawa
  2. Tersingkapnya aurat kecuali jika langsung di tutup seketika itu
  3. Mengucapkan dua huruf atau satu huruf yang bisa di pahami dengan sengaja
  4. Makan (dengan sedikit) dengan sengaja
  5. Makan yang banyak walaupun lupa
  6. Bergerak 4 kali yang terus-terusan walaupun dalam keadaan lupa
  7. Melompok dengan keras
  8. Memukul dengan keras
  9. Menambah sebuah rukun fi'liyyah (perbuatan) dengan sengaja
  10. Menduhului imam dengan 2 rukun yang bersifat fi'liyyah
  11. Tertinggal dengan 2 rukun yang bersifat fi'liyyah tanpa adanya udzur
  12. Niat memutus (menghentikan) shalat
  13. Menggantungkan niat memutus shalat dengan sesuatu
  14. Ragu-ragu dalam memutuskan shalat
SEBAB UDZUR SHALAT
  1. Tidur
  2. Lupa




BAB PUASA

KETENTUAN WAJIB PUASA ADA 5
  1. Sempurnanya bulan Sya'ban dengan jumlah 30 hari
  2. Dengan Ru'yatul Hilal (melihat bulan, penj) secara dengan benar orang yang menyaksikannya walaupun ia orang fasiq.
  3. Dengan menetapkankannya secara benar orang yang tidak melihatnya dengan persaksian yang adil (dihadapan hakim, penj)
  4. Dengan khabar orang yang adil riwayatnya serta terpercaya, sama saja baik membenarkan didalam hatinya atau pun tidak, atau orang yang tidak terpercaya namun didalam hatinya membenarkan.
  5. Dengan dugaan (dlan) bahwa telah masuk bulan Ramadlan berdasarkan ijtihad bagi orang yang ragu dengan hal tersebut.
SYARAT SHAHNYA PUASA ADA 4
  1. Islam
  2. Aqil (berakal)
  3. Suci semisal dari haidl
  4. Mengetahui waktu puasa sebelumnya bagi orang yang berpuasa.
SYARAT WAJIBNYA PUASA ADA 5
  1. Islam
  2. Mukallaf (orang yang telah terkena kewajiban syara', penj)
  3. Kuat melukan puasa
  4. Sehat
  5. Iqamah (tidak bepergian, penj)
RUKUN PUASA ADA 3
  1. Niat pada malam harinya untuk setiap puasa fardlu
  2. Meninggalkan hal yang membatalkan puasa ketika masih dalam keadaan ingat serta bisa memilih (tidak ada paksaan, penj), juga tidak bodoh yang ma'dzur (terhalang)
  3. Shaim (orang yang melakukan puasa).
QADLA' PUASA
Wajib beserta meng-qadla' bagi orang yang puasa yakni membayar kaffarah dan dilakukan ta'zir atas orang yang merusak (membatalkan) puasanya pada siang Ramadhan secara penuh dengan sebab jima', serta berdo'a bagi orang yang berpuasa.
Wajib beserta meng-qadla'  bagi orang yang puasa pada 6 tempat yaitu :
  1. Pada bulan ramadlan bukan pada bulan yang lainnya karena sengaja membatalkan puasa.
  2. Meninggalkan (melakukan) niat didalam hari pada puasa fardlu.
  3. Orang yang bersahur karena menyangka masih malam, namun dugaannya ternyata berbeda (sudah terbit fajar, penj)
  4. Orang yang berbuka puasa karena menyangka telah terbenam matahari, namun faktanya menyelisihi dugaannya (matahari belum terbenam, penj).
  5. Orang yang menyakini bahwa telah genap tanggal 30 bulan Sya'ban namun ternyata telah memasuki bulan Ramadlan.
  6. Orang yang terlanjur menelan air ketika kumur-kumur atau dari air yang masuk dari hidung.
BATALNYA PUASA
  • Murtad
  • Haidl
  • Nifas
  • Melahirkan
  • Gila walaupun hanya sebentar
  • Pingsan dan mabuk yang disengaja jika terjadi pada siang harinya
MACAM IFTHAR RAMADLAN
Ifthar (berbuka) pada bulan ramadlan ada 4 macam :
  • Wajib pada orang haidl dan nifas
  • Jais sebagaimana pada orang yang bepergian (safar) dan orang sakit
  • Tidak wajib juga tidak pula jaiz sebagaimana pada orang yang gila
  • Haram sebagaimana orang yang mengakhirkan qadla' Ramadlan pahala dimungkinkan untuk dikerjakan hingga tidak mencukupinya waktu mengqadla' tersebut

IFTHAR RAMADHAN TERBAGI 4
1. Wajib meng-qadla' dan membayar fidyah, ada 2 :
  • Ifthar karena mengkhawatirkan orang lain (seperti mengkhawatirkan janin, penj)
  • Ifthar beserta mengakhirkan qadla' puasa sampai tiba Ramadlan berikutnya.
2. Wajib meng-qadla' tanpa membayar fidyah yaitu banyak seperti orang pingsan
3. Wajib membayar fidyah tanpa wajib meng-qadla' puasa, yaitu eperti orang yang sangat tua
4. Tidak wajib meng-qadla' dan tidak wajib membayar fidyah yaitu orang yang gila yang tidak disengaja.

TIDAK MEMBATALKAN PUASA
Sesuatu yang tidak membatalkan puasa walaupun sampai sampai kerongga mulut, ada 7 macam :
  1. Sesuatu yang masuk sampai kerongga mulut karena lupa
  2. ___ karena tidak tahu (jahil)
  3. ___ karena dipaksa orang lain
  4. ___ karena air liur yang mengalir diantara gigi, sedangkan tidak mungkin bisa di keluarkan karena adanya udzur (halangan).
  5. ___ berupa debu jalanan
  6. ___ berupa ayakan tepung
  7. ___ berupa lalat yang masuk ketika terbang, atau seumpamanya



NAMA           : Achmad mustangin
Prodi/Smt       : PAI D ( Madin) / IV
BAB THAHARAH
A.    ISTINJA’
SYARAT BER-ISTINJA'
Syarat-syarat bolehnya beristinja' dengan batu ada 8 yaitu :
  1. Batu jumlahnya harus 3,
  2. Bisa membersihkan tempatnya (najis, penj),
  3. Najis belum kering,
  4. Najis belum berpindah tempat,
  5. Najis tidak bercampur dengan (najis, penj) yang lain,
  6. Najis tidak melampoi hasyafah (bila kencing, penj),
  7. Najis tidak terkena air,
  8. Batu yang digunakan harus suci.
B.     WUDLU’
FARDLU WUDLU' ADA 6
  1. Niat
  2. Membasuh wajah (niat dan membasuh wajah dilakukan bersamaan, penj),
  3. Membasuh kedua tangan sampai kedua siku,
  4. Mengusap sebagian dari kepala,
  5. Membasuh kedua kaki sampai kedua lutut,
  6. Tartib (dalam mengerjakan fardlu-fardlunya wudlu, penj)
PENGERTIAN NIAT
Niat adalah menyengaja sesuatu bersamaan dengan pekerjaannya, tempatnya niat didalam hati, sedangkan melafadhkan (mengucapkan, penj) niat adalah sunnah (tunjuannya untuk membatu hati agar tidak was-was, penj), waktu niat adalah ketika pertama kali membasuh sebagian dari wajah (jika dalam hal wudlu', penj). Tartib adalah mendahulukan anggota badan yang satu dengan anggota badan yang lain. (misalnya tidak mendahulukan mengusap sebagian kepala daripada membasuh tangan, penj).





SYARAT WUDLU' ADA 10
  1. Islam
  2. Tamyis
  3. Bersih dari haidl
  4. Bersih dari nifas
  5. Bebas dari sesuatu yang bisa mencegah sampainya air ke kulit,
  6. Tidak ada sesuatu yang bisa merubah air pada anggota wudlu'
  7. Mengetahui fardlu-fardlunya wudlu'
  8. Tidak boleh menganggap (beri'tiqad, penj) satu fardlu' diantara fardlu-fardlu'nya wudlu' sebagai perbuatan sunnah,
  9. Memasuki waktu shalat (bagi da-imul hadats, penj)
  10. Bersegera bagi yang selalu berhadats (da-imul hadats).


HAL HARAM BAGI YANG BATAL WUDLU'
  1. Shalat
  2. Thawaf
  3. Memegang al-Qur'an
  4. Membawa al-Qur'an


C.    MANDI
WAJIB MANDI PADA 6 HAL
  1. Memasukkan hasyafah kedalam farji',
  2. Keluar mani,
  3. Haidl,
  4. Nifas,
  5. Melahirkan,
  6. Maut.
FARDLU MANDI ADA 2
  1. Niat
  2. Meratakan (seluruh) badan dengan air.
HAL HARAM BAGI ORANG JUNUB
  1. Shalat
  2. Thawaf
  3. Memegang al-Qur'an
  4. Membawa al-Qur'an
  5. Berdiam didalam masjid
  6. Membaca al-Qur'an
 HAL HARAM BAGI ORANG HAIDL
  1. Shalat
  2. Thawaf
  3. Memegang al-Qur'an
  4. Membawa al-Qur'an
  5. Berdiam didalam Masjid
  6. Membaca al-Qur'an
  7. Puasa
  8. Thalaq (cerai)
  9. Berjalan didalam Masjid
  10. Bersenang-senang (jima' atau lainnya, penj) antara pusar dan lutut

D.    TAYAMUM
SEBAB TAYAMMUM
  1. Tidak ada air
  2. Sakit
  3. Butuh terhadap air karena dahaganya hewan yang dimulyakan
HEWAN YANG TIDAK DI MULYAKAN ADA 6
  1. Yang meninggalkan shalat
  2. Pezina mukhshan
  3. Orang murtad
  4. Kafir harbi
  5. Anjing yang galak
  6. Babi
SYARAT TAYAMMUM ADA 10
  1. Harus dengan debu
  2. Debu harus suci
  3. Debu bukan musta'mal (debu tidak pernah di pakai, penj)
  4. Debu tidak bercampur dengan tepung dan seumpamanya,
  5. Harus menyengaja menggunakan debu tersebut
  6. Harus mengusap wajanya dan tangannya dengan dua kali tepukan,
  7. Harus menghilangkan najis pada sebelumnya
  8. Bersungguh-sungguh (ijtihad, penj) menghadap qiblat
  9. Harus tayammum setelah masuk waktu shalat
  10. Harus tayammum disetiap melakukan shalat fardlu
FARDLU TAYAMMUM ADA 5
  1. Memindahkan debu
  2. Niat
  3. Mengusap wajah
  4. Mengusap kedua tangan sampai kedua siku
  5. Tartib diantara dua usapan (mengusap muka kemudian tangan, penj)

BATALNYA TAYAMMUM ADA 4
  1. Semua hal yang bisa membatalkan wudlu
  2. Riddah (keluar dari Islam)
  3. Beranggapan ada air jika bertayammum karena sebab tidak adanya air
  4. Syak (ragu-ragu)
NAJIS YANG BISA SUCI
  1. Khamr ketika telah berubah menjadi cuka dengan sendirinya
  2. Keluar bangkai ketika telah di samak
  3. Hewan sembelihan

NAJIS ADA 3
  1. Najis Mughalladlah : najisnya anjing dan babi dan keturunan dari satu satu binatang tersebut.
  2. Najis Mukhaffafah : air kencing anak kecil yang belum pernah makan selain air susu dan belum genap berusia 2 tahun
  3. Najis Mutawassithah : seluruh bentuk-bentuk najis lainya termasuk kategori mutawassithah

CARA MENSUCIKAN NAJIS
Najis Mughalladlah : cara mensucikan dengan 7 basuhan setelah menghilangkan 'ain-nya (bentuk najisnya, penj), salah satunya di campur dengan tanah.
Najis Mukhaffafah : cara mensucikan dengan mengaliri air pada yang ada najisnya dan hilang ain-nya (bentuk najisnya, penj).
Najis Mutawassithah  terbagi menjadi 3 yaitu :
  1. Najis Mutawassithah 'Ayniyyah
  2. Najis Mutawassithah Hukmiyyah
Najis Mutawassithah 'Ayni adalah najis yang memiliki warna, bau dan rasa, maka menghilangkannya harus dengan menghilangkan warna, bau dan rasanya.
Najis Mutawassithah Hukmi adalah najis yang tidak memiliki warna, bau dan rasa, maka cara menghilangkannya cukup dengan mengaliri air.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

POTENSI MANUSIA DAN AYAT ALQUR'AN YANG BERKAITAN DENGAN POTENSI MANUSIA

POTENSI  MANUSIA A.    Pengertian Potensi Manusia Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Manusia menurut agama islam adalah makhluk Allah yang potensial.  Dalam al-Qur'an, ada tiga kata yang menunjuk pada manusia,   yang   di gunakan adalah basyar insan atau nas dan bani Adam . Kata basyar  diambil dari  akar  kata yang  berarti ‘penampakan sesuatu dengan baik dan  indah’. Dari  kata  itu juga, muncul kata basyarah yang artinya ‘kulit’. Jadi, manusia disebut basyar karena kulitnya tampak jelas  dan berbeda  dengan kulit binatang. Manusia dipilih oleh Allah sebagai khalifah di muka bumi. Alasan mengapa dipilih sebagai khalifah karena manusia memiliki berbagai potensi. B.     Macam-Macam Potensi Manusia Manusia memiliki potensi diri yang dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu: 1. Potensi Fisik (Psychomotoric) Pot

SHOLAT TARAWIH (HUJJAH AHLUSSUNAH WAL JAMA'AH)

الــــــــتراويح ان كا هنا خلاف, فهو ايضا مما ينبغي عدم تبادل الإنكار بشأنه. و هي عندنا نحن الشافعيه, بل و في مذهب اهل السنة و الجماعة عشرون ركعة. و هي سنة عين    مؤكـدة للرجال و النساء عند الحنفية و الشافعية و الحنابلة و المالكية. و تسن فيها الجماعة عينا عند الشافعية و الحنابلة. و المالكية قالوا : الجماعة فيها مندوبة. و الحنفية قالوا : الجماعة فيها سنة كـفاية لأهل الحي, فلو قام بعضهم سقط الطلب عن الباقين. و قد اثبت سنـيتها الأئمة بفعل النـبي صلى الله عليه و سلم. فقد روى الشيخان, انه صلى الله عليه و سلم خرج من جوف الليل ليالي من رمضان. و هي ثلاث متفرقة : ليلة الثالث و الخامس و السابع و العشرين. و صلى في المسجد و صلى الناس بصلاته فيها. و كان يصلي بهم ثمان ركعات    (أي بأربع تسليمات كما سيأتي), و يكملون باقيها في    بيوتهم (أي حتى    تتم عشرون    ركعة لما يأتي). فكان يُسمَع لهم ازيز كأزيز    النحل. و من هذا يتـبـين ان النـبي صلى الله عليه و سلم سـن لهم التراويح و الجماعة فيها, و لكـنه لم يصل بهم عشرين ركـعة, كما جرى عليه العمل من عهد الصحابة و من بعدهم الى الآن. و لم يخرج    صل

USHUL FIQH, ISTIHSAN ,MASLAHAH,MURSILAH, URF, ISTIHSAB,SADDU ADDARIYAH DAN MADZHAB SAHABAT

BAB II PEMBAHASAN A.     PENGERTIAN ISTIHSAN, MASHALAH MURSILAH, URF, ISTISHAB, SADDU ALDARIAH DAN MADZHAB SAHABAT  Sumber fiqh adalah dalil-dalil yang dijadikan oleh syariat sebagai hujjah dalam pengambilan hukum. Dalil-dalil ini sebagian disepakati oleh ulama sebagai sumber hukum, seperti Al Quran, Sunnah dan Ijma. Sebagian besar ulama juga menetapkan Qiyas sebagai sumber hukum ke empat setelah tiga sumber di atas. Di samping itu ada beberapa sumber lain yang merupakan sumber turunan dari sumber di atas, seperti Istihsan, Masalihul mursalah, Urf, dan lain-lain. Perlu diketahui bahwa semua dalil-dalil yang ada bersumber dan berdasarkan dari satu sumber; Al Quran. Karena Imam Syafi'i mengatakan,"Sesungguhnya hukum-hukum Islam tidak diambil kecuali dari nash Al Quran atau makna yang terkandung dalam nash." Menurutnya, tidak ada hukum selain dari nash atau kandungan darinya. Meski, Imam Syafii membatasi maksudnya "kandungan nash" hanya dengan qiyas saja