Langsung ke konten utama

CORONA VIRUS JADI TAMU ATAU TUAN RUMAH DI BULAN RAMADHAN


Fenomena besar terjadi di dunia di pertengan 2020 ini yang menyebabkan seluruh sendi kehidupan dimasyarakat berubah secara total mulai bidang social, ekonomi, social, budaya, perkantoran bahkan soal ibadah, dia di kenal dengan CORONA VIRUS.
Dilansir dari situs website Halodoc, Corona virus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernafasan atas ringan hingga sedang hingga sedang seperti seperti flu. Banyak orang yang terinfeksi virus ini setidaknya satu kali dalam hidupnya, Di Indonesia sendiri Virus ini mulai dating di pertangahan bulan maret 2020 sampai saat ini sudah 6.575 terkonfirmasi, dan 2.343.293 terkonfirmasi di seluruh dunia.
Di setiap negara telah menentukan kebijakan sendiri-sendiri terhadap pencegahan penyebaran corona virus seperti lockdown sedangkan di Indonesia pemerintah menerapkan pembatasan social berskala besar (PSBB) contohnya kota Jakarta, Depok, Bekasi dan Bogor hingga Surabaya yang saat ini sudah mulai bersiap untuk menerapkan kebijakan PSBB tersebut, tampaknya virus ini belum menunjukkan kepuasanya di dunia hingga menjelang ramadhan tahun ini. Siapakah yang mengundangnya datang sebagai tamu dan nantinya pulang dengan sendirinya ataukah sebaliknya ramadhan yang di tunggu semua umat muslim sebagai bulan yang penuh berkah menjadi tamu yang pergi lebih dulu.
Sebagai orang muslim tentunya ramadhan menjadi bulan yang ditunggu-tunggu setiap orang karena disitulah semua keutamaan dan keberkahan di limpahkan oleh allah SWT.
 Beberapa keperluan dan sajian yang paling baik di siapkan oleh setiap orang untuk menyambutnya mulai dari kekuatan fisik yang baik untuk ibadah puasanya, makanan yang enak dan lezat sebagai teman sahur dan buka puasa, harta- harta yang baik sebaik shodaqoh, mengeluarkan zakat fitrah untuk berbagi kepada sesama dan waktu terbaik, waktu fadhilah serta pengampunan di sepertiga terakhir bulan ramadhan yaitu malam Lailatul Qodar mereka tunggu untuk nendekatkan diri kepada Allah SWT. 
Puasa ramadhan memiliki banyak keutamaan diantaranya seperti yang disebutkan Nabi Muhammad SAW dalam hadistya






Dengan keutamaan-keutmaan yang ada di bulan ramadhan maka sudah seharusnya segala kehidupan yang ada didunia ini semuanya bernilai kebaikan dan memiliki pahala yang berlipat ganda serta segala keburukan dan niat kejahatan di masukkan ketempat yang seharusnya yaitu neraka, setan- setan di rantai, kejelekan di ampuni dan insyaallah segala penyakit dan virus dihilangkan oleh allah termasuk virus corona itu sendiri.
Kita harus menyakini bahwa segala kebaikan ada muaranya dan segala kejelekan serta keburukan ada tempat kembalinya karena semua itu menjadi tamu dan akan pulang pada saatnya, apalagi dengan kesucian bulan ini maka setiap kotoran dan kejelekan baik berupa virus yang senantiasa menggangu kehidupan manusia dan makhluk- makhluk alloh lain lainya dia pasti hilang dan lenyap Amiinn
Selamat datang ramadhan selamat tinggal corona virus
Wassalam 
Ahmad mustangin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

POTENSI MANUSIA DAN AYAT ALQUR'AN YANG BERKAITAN DENGAN POTENSI MANUSIA

POTENSI  MANUSIA A.    Pengertian Potensi Manusia Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Manusia menurut agama islam adalah makhluk Allah yang potensial.  Dalam al-Qur'an, ada tiga kata yang menunjuk pada manusia,   yang   di gunakan adalah basyar insan atau nas dan bani Adam . Kata basyar  diambil dari  akar  kata yang  berarti ‘penampakan sesuatu dengan baik dan  indah’. Dari  kata  itu juga, muncul kata basyarah yang artinya ‘kulit’. Jadi, manusia disebut basyar karena kulitnya tampak jelas  dan berbeda  dengan kulit binatang. Manusia dipilih oleh Allah sebagai khalifah di muka bumi. Alasan mengapa dipilih sebagai khalifah karena manusia memiliki berbagai potensi. B.     Macam-Macam Potensi Manusia Manusia memiliki potensi diri yang dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu: 1. Potensi Fisik (Psychomotoric) Pot

SHOLAT TARAWIH (HUJJAH AHLUSSUNAH WAL JAMA'AH)

الــــــــتراويح ان كا هنا خلاف, فهو ايضا مما ينبغي عدم تبادل الإنكار بشأنه. و هي عندنا نحن الشافعيه, بل و في مذهب اهل السنة و الجماعة عشرون ركعة. و هي سنة عين    مؤكـدة للرجال و النساء عند الحنفية و الشافعية و الحنابلة و المالكية. و تسن فيها الجماعة عينا عند الشافعية و الحنابلة. و المالكية قالوا : الجماعة فيها مندوبة. و الحنفية قالوا : الجماعة فيها سنة كـفاية لأهل الحي, فلو قام بعضهم سقط الطلب عن الباقين. و قد اثبت سنـيتها الأئمة بفعل النـبي صلى الله عليه و سلم. فقد روى الشيخان, انه صلى الله عليه و سلم خرج من جوف الليل ليالي من رمضان. و هي ثلاث متفرقة : ليلة الثالث و الخامس و السابع و العشرين. و صلى في المسجد و صلى الناس بصلاته فيها. و كان يصلي بهم ثمان ركعات    (أي بأربع تسليمات كما سيأتي), و يكملون باقيها في    بيوتهم (أي حتى    تتم عشرون    ركعة لما يأتي). فكان يُسمَع لهم ازيز كأزيز    النحل. و من هذا يتـبـين ان النـبي صلى الله عليه و سلم سـن لهم التراويح و الجماعة فيها, و لكـنه لم يصل بهم عشرين ركـعة, كما جرى عليه العمل من عهد الصحابة و من بعدهم الى الآن. و لم يخرج    صل

USHUL FIQH, ISTIHSAN ,MASLAHAH,MURSILAH, URF, ISTIHSAB,SADDU ADDARIYAH DAN MADZHAB SAHABAT

BAB II PEMBAHASAN A.     PENGERTIAN ISTIHSAN, MASHALAH MURSILAH, URF, ISTISHAB, SADDU ALDARIAH DAN MADZHAB SAHABAT  Sumber fiqh adalah dalil-dalil yang dijadikan oleh syariat sebagai hujjah dalam pengambilan hukum. Dalil-dalil ini sebagian disepakati oleh ulama sebagai sumber hukum, seperti Al Quran, Sunnah dan Ijma. Sebagian besar ulama juga menetapkan Qiyas sebagai sumber hukum ke empat setelah tiga sumber di atas. Di samping itu ada beberapa sumber lain yang merupakan sumber turunan dari sumber di atas, seperti Istihsan, Masalihul mursalah, Urf, dan lain-lain. Perlu diketahui bahwa semua dalil-dalil yang ada bersumber dan berdasarkan dari satu sumber; Al Quran. Karena Imam Syafi'i mengatakan,"Sesungguhnya hukum-hukum Islam tidak diambil kecuali dari nash Al Quran atau makna yang terkandung dalam nash." Menurutnya, tidak ada hukum selain dari nash atau kandungan darinya. Meski, Imam Syafii membatasi maksudnya "kandungan nash" hanya dengan qiyas saja